Dari Enggan Berbagi Menjadi Semangat Melayani - CBN Indonesia ...

© Copyright Qode Interactive
Dari Enggan Berbagi Menjadi Semangat Melayani - CBN Indonesia
2716
post-template-default,single,single-post,postid-2716,single-format-standard,theme-bridge,bridge-core-2.6.3,woocommerce-no-js,qode-page-transition-enabled,ajax_fade,page_not_loaded,,qode_grid_1300,side_area_uncovered_from_content,footer_responsive_adv,qode-content-sidebar-responsive,columns-4,qode-theme-ver-24.8,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-6.5.0,vc_responsive
 

Dari Enggan Berbagi Menjadi Semangat Melayani

Di sebuah sekolah minggu di GKKD Depok, ada seorang anak bernama Gifty. Umurnya baru sebelas tahun, namun sejak kecil Gifty merasa kesulitan untuk berbagi. Bahkan dengan saudaranya sendiri, ia kerap kali enggan berbagi makanan atau mainan.

Setiap kali orang tuanya meminta Gifty untuk berbagi, ia melakukannya dengan setengah hati. Dalam benaknya, ia selalu berpikir, “Ini kan punyaku, kenapa harus diberikan ke orang lain?”

Titik Balik Gifty

Namun, semua berubah sejak suatu hari di sekolah minggu. Gifty menonton animasi Superbook tentang kisah lima roti dan dua ikan yang diberikan oleh seorang anak kepada Yesus untuk memberi makan banyak orang. Kisah itu membekas di hati Gifty.

Gifty juga teringat pada ayat dalam Matius 22:39 yang berbunyi, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata-kata itu terus bergema di benaknya.

Sejak hari itu, Gifty mulai belajar untuk berbagi dengan tulus. Ia mulai dengan hal-hal kecil, seperti membagi makanan dengan saudaranya.

Gifty pun merasa senang saat berbagi, dan ia melihat kebahagiaan di wajah orang yang menerima pemberiannya. Seiring berjalannya waktu, Gifty menjadi lebih semangat untuk berbagi, baik kepada keluarga, teman, maupun orang lain.

Tidak berhenti sampai di situ, Gifty juga terdorong untuk melayani. Saat gerejanya mengadakan program yang mengajarkan anak-anak untuk berani membagikan kabar baik, Gifty pun bersemangat. Ia memberanikan diri untuk mendoakan teman-temannya di Sekolah Minggu dan bahkan di sekolah.

Pada suatu kesempatan, seorang teman sekolah Gifty bercerita bahwa ia merasa tidak mungkin diampuni atas dosa-dosanya. Dengan penuh keyakinan, Gifty mengingatkannya bahwa Tuhan adalah kasih dan siap mengampuni setiap orang yang datang kepada-Nya.

Kini, Gifty bertekad untuk melayani Tuhan di mana pun ia berada. Ia bercita-cita menjadi dokter suatu hari nanti, dan impiannya adalah menggunakan profesi itu untuk membantu banyak orang, sebagai bentuk pelayanan dan kasih kepada Tuhan.

Mari dukung pelayanan pemuridan CBN melalui Superbook agar semakin banyak anak yang bisa mengalami kasih, pemulihan Tuhan, hingga pengenalan akan Tuhan yang benar. Sehingga mereka dapat menjadi generasi hebat yang mengasihi Firman Tuhan dan missioner di masa depan.

DUKUNG SEKARANG



Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.