08 Nov Belajar Tentang Pengampunan dari Kisah Yesus di Kayu Salib
Di Kotamobagu, ada seorang anak perempuan bernama Yoseba Irene Samperinding, atau yang biasa dipanggil Iren. Iren adalah anak kedua dari dua bersaudara dan baru berumur 8 tahun. Ia bersekolah Minggu di Gereja GPPS Kotamobagu, dan selama ini sangat menikmati waktu bersama teman-temannya.
Namun, suatu hari hidup Iren berubah. Teman baiknya, yang biasa bermain bersama, tiba-tiba mulai menjauh. Ternyata, teman dekat Iren bergabung dengan sebuah gank di sekolah, dan setelah bergabung, ia tidak diizinkan lagi untuk bermain bersama Iren. Hal ini membuat Iren merasa sedih dan merasa kehilangan. Tidak ada lagi teman dekat yang biasanya mengisi hari-harinya.
Rasa sedih Iren semakin bertambah ketika ia mencoba bertanya pada teman-temannya, mengapa mereka menjauhinya. Sayangnya, mereka hanya diam dan tak menjawab. Di salah satu kesempatan, ketika botol minum seorang teman jatuh di kelas, Iren dengan sigap mengembalikan botol itu ke meja temannya. Namun, alih-alih mendapat ucapan terima kasih, ia malah mendengar temannya berkata, “Makasih, Iren jelek.” Iren sangat kaget, tapi ia berusaha untuk tidak menyimpannya di hati.
Suatu hari, sepulang sekolah, sambil menunggu mamanya menjemput, Iren merasa kesepian dan sedih. Namun, di tengah keheningan, ia merasakan sesuatu yang menguatkan hatinya, seolah-olah Tuhan berbicara padanya, “Tenang aja, Iren. Nanti temanmu akan banyak, jangan simpan dalam hati ya.” Meski hatinya masih sedih, Iren mulai merasa sedikit dikuatkan.
Lalu, Iren teringat tayangan animasi Superbook yang ia tonton tentang kisah Yesus di kayu salib. Ia melihat bagaimana Yesus tetap mengampuni orang-orang yang menghina, meludahi, dan mempermalukan-Nya. Kisah Yesus ini menginspirasi Iren untuk memaafkan teman-temannya yang telah menjauhinya. Dengan hati yang tulus, Iren memutuskan untuk mengampuni mereka dan tidak membenci siapa pun, meskipun teman-temannya masih menjauh.
Kini, Tuhan telah menggenapi janji-Nya pada Iren. Ia memiliki teman-teman baru yang baik dan mau bermain bersamanya. Iren menyadari bahwa mengampuni adalah hal yang luar biasa, dan melalui Superbook, ia belajar untuk memiliki hati yang mengasihi seperti Yesus.
CBN melalui Superbook Indonesia terus berusaha menjangkau dan membimbing anak-anak seperti Shelin agar mereka dapat mengenal kasih Kristus dan menjadi generasi yang hebat serta misioner di masa depan. Untuk itu mari dukung pelayanan pemuridan anak dari CBN, agar dapat terus konsisten menjangkau anak-anak dari berbagai daerah dengan klik tombol donasi di bawah ini!